El Barca Es Mas Que Un Club (Barca bukan hanya sekedar
klub) tidak hanya sekedar motto bagi klub sepak bola asal Catalunya ini.
Melampaui dari sekedar klub sepak bola, Barcelona merupakan cerminan dari
dendam-dendam pemberontakan dan perjuangan sosial politik kaum tertindas,
terpinggirkan, terjajah disebuah wilayah kekuasaan yang bernama Kerajaan Spanyol. Bracelona merupakan senjata
pamungkas bagi sebuah bangsa tanpa Negara. Simbol perlawanan yang tidak pernah
tuntas, simbl perjuangan yang tidak pernah mau menyerah.
Dilapangan sepak bola, puncak permusuhan itu terjadi pada
tahun 1941 ketika para pemain Bracelona diharuskan (dibawah ancaman militer)
untuk kalah dari Real Madrid. Brcelona kalah dan gawang mereka kemasukan 11 gol
dari Real Madrid sebagai bentuk protes, Barcelona bermsin serius dalam 1
serangan dan menetak gol. Skor akhir 11-1 dan 1 gol itu membuat Franco kesal.
Kiper Barcelons kemudisn dijatuhi tuduhan pengaturan pertahanan da dilarang
untuk bermai sepak bola lagi seumur
hidupnya.
Sejak
saat itu FC Barcelona menjadi semacam klub “anti Franco” dan menjadi simbol
perlawanan Catalunya terhadap Franco, ibu kota (Madrid) dan Spanyol tentunya sebagai sebuah simbol
perlawanan. Kultur dan karakter Barcelona kemudian terbentuk dengan sendirinya.
Siapapun pelatihnya dan gaya apapun yang dipakai, karakter hanya satu:
menyerang! Sebagai penyerang, Bracelona bermaksud untuk mendobrak dominasi Real
Madrid (dan bagi orang Catalunya, mendobrak dominasi Spanyol). Untuk itulah Braxelona pantang
bermain bertahan karean itu adalah simbol ketakutan. Kalah atau menang adalah
hal biasa tapi keberanian memegang karakter itulah yang menjadi simbol
perlawanan.
Lebih
dari sekedar batas geografis: Liverpool vs Everton, Arsenal vs Spurs dan Ac
Milan vs Inter Milan adalah pertandingan-pertandingan derby dan sarat emosi.
Fakta ini tidak bias dipungkuri, walaupun tradisi dan emosi dari rivalitas
mereka begitu luar biasa, namun secara fundamental persaingan tersebut hanyalah
sebatas daerah geografis. Persaingan kedua tim hanyalah karena mereka mempunyai
markas yng berdekatan satu sama lain. Nmun persaingan antae Barcelona dan Real
Madrid melebihi batas-batas wilayah. Rivalitas mereka abadi karean yang ikut bersitegang
adalah ibu kota dengan daerah yang hendak merdeka.
Barcelona
dan Madrid merupakan dua kota terbesar di
Spanyol. Hal itu saja sebenarnya sudah cukup untuk membentuk suatu
rivalitas. Nmaun mereka juga adalah tuan rumah dari dua daerah yang sangat berbeda
baik secara kultur dan emosi. Dua kots tersebut juga menghasilkan dua mahzab
intelektual yang berbeda dan tentu saja berseberangan satu sama lain. Barcelona
adalah Catalan dan Madrid adalah Castillia, orang-orang Catalan adalah
masyarakat yng bebas sedangkan Castille lebih seperti keratonnya Spanyol dan pusat pemerintahan.
No comments:
Post a Comment