Wednesday, November 7, 2012

REZIM JENDERAL FRANCO


Masa pemerintahan rezim diktator Jenderal Fransisco Franco berkuasa pada tahun 1939-1974 merupakan masa dimana budaya local di  Spanyol dilarang oleh pemerintah. Permulaan hal ini terjadi saat Junta militer membentuk Pemerintahan Nasionalis  Spanyol yang diakui secara cepat oleh Fasis Italia yang dipimpin oleh Bennito Mussoloni dan Jerman Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler.
Kemudian generalisassimo diberlakukan, Generalisassimo yang merupakan pangka ttertinggi dalammilitersertasetara dengan panglima tertinggi yang dianugerahkan terhadap Fransisco Franco sendiri. Otomatis Jendral Franco mengambil alih pimpinan tertinggi militer di Kerajaan  Spanyol. Pada 17 Juli 1936 hingga 1 April 1939 terjadi perang saudara di  Spanyol. Perang saudara ini merupakan konflik antara:
1.                           Kaum Nasionalis yang dipimpin oleh Jenderal Fransisco Franco yang didukung oleh Negara-negara Fasis, termasuk Italia dan Jerman. Kaum Nasionalis umumnya memiliki basis dukungan dipedesaan masyarakat yang kaya dan konservatif. Pada umumnya mereka Katolik Roma dan mendukung sentralisasi kekuasan. Sebagian dari taktik militer dalam perang ini termasuk penggunaan taktik-taktik terror terhadap kaum sipil mendahului apa yang kelak terjadi dala Perang Dunia II.
2.                  Kaum Loyalis yang dipimpin oleh Presiden Manuel Azana dari Republik  Spanyol Kedua. Kum Loyalis mendapatkan senjata relawan dari Uni Soviet dan gerakan Komunis Internasional.
3.                  Kaum Republikan terdiri atas kaum sentries (tengah) yang mendukung demokrasi liberal kapitalis hingga komunis dan kaum revolusioner anarkis. Basis kekuatan mereka terutama adalah sekularar dan urban juga termasuk kaum buruh tani yang tidak memiliki tanah dan khususnya kuat diwilayah-wilayah industry seperti Asturias dan Catalunya. Negeri Basque yang konservatif juga memihak dengan Republik terutama karena ia bersama-sama dengan tetangganya Ctalunya bersuaha mendapatkan otonomi dari pemerintahan pusat yang belakangan ditindas dengan menciptakan sentralisasi terhadap Kuam Nasionalis.

Perang saudara di  Spanyol berlangsung selama tiga tahun dan berakhir pada 1 April 1939 dengan kemenangan kaum Nasionalis pimppinan Jenderal Franco . Dengan kemenangan itu Jenderal Franco menjadi pimpinan di Pemerintahan   Spanyol. Selama memerintah Spanyol,Franco merbah system pemerintahan Spanyol yang pada mulanya bersifat Kerajaan menjadi Republik. Franco berkuasa dengan menggunakan politik tangan besi di  Spanyol selama 36 tahun. Franco menerapkan fasisme dan kediktatoran selama memimpin  Spanyol. Selama menjabat menjadi pimpinan tertinggi di  Spanyol, Franco menerapkan “Nuevo Estado” dengan system “One Ntion One State” dimana  Spanyol merupakan satu kesatuan bangsa dan Negara. Dalam penerapannya adalah pelanggaran hokum dan akan diberikan sanksi apabila menggunakan/menampilkan budaya local didepan umum.

Pembangunan yang hanya terpusat dan tidak merata serta kurangnya perhatiannya kepada wilayah-wilayah lannya membuat  wilayah seperti Catalunya dan Basque ingin merdeka dan lepas dari  Spanyol, apalagi secara etnis dan budaya, Catalunya dan Basque berbeda dengab  Spanyol.

Keinginan mereka untuk memisahkan diri semakin kuat setelah Franco mencoba untuk memberangus kebudayaan mereka dengan cara melarang menggunakan bahasa local dan dilarang memasang bendera daerah dan mewajibkan menggunakan bahasa nasional Spanyol yang berasa dari bahasa Castilia. Sikap Franco yang represif tersebut menimbulkan berbagai pemberontakan di daerah-daerah yang rawan konflik antar etnis, sperti Catalunya dan Basque. Pemberontakan tersebut diredam dengan cara militer untuk menumpas aksi separatis tersebut dan menimbulkan banyak korban sehinggaa perasaan benci etnis Catalunya dan Basque kepada pemerintahan  Spanyol semakin mendalam. Bahkan dalama perjuangannya etmis Basque mempunyai kekuataan militer sendiri, yaitu ETA (Euskudi Ta Askatasuna) yang oleh pemeritahan Spanyol digolongkan sebagai kelompok teroris.

Keadaan sakit memaksa penghentian Franco sebagai perdana menteri pada tahun 1973 walaupun masih menyisakan jabatan sebagai kepala Negara dan kepala angkatan bersenjata di  Spanyol. Hal ini memicu terjadinya pemogokan besar-besaran diseluruh negeri dan demonstrasi besar oleh pihak universitas yang meluas diseluruh negeri.

Berakhirnya rezim Jenderal Fransisco di  Spanyol pada tahun 1974 yang diikuti dengan lahirnya pemerintahan raja baru Juan Carlos bersama Perdana Menteri Adolfo Suarez. Akhirnya Franco meninggal pada 20 November 1975. Pasca runtuhnya  rezim diktator Franco terjadi perubahan besar-besaran di Kerajaan  Spanyol dimulailah pross reformasi politik dan konstitusi. Diadakan pemilihan umum yang bebas dan disahkan konstitusi yang baru. Aspek penting dari konstitusi yang baru adalah pemerian otonomi kepada 17 daerah.

Pasal 2 Konstitusi menyatakan: “Kesatuan yang tak dapat dipisahkan dari Negara  Spanyol dan mengakui dan menjamin hak otonomi dari bangsa dan daerah.” Undang-undang otonomi dibuat untuk berbagai  daerah dan perundang-undangan ini diratifikasi melalui refendum. Daerah otonom memiliki otonomi bidang fiscal dan legislative yang sangat besar. Mereka memiliki kewenangan dalam sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan, budaya, perumahan, transportasi, pertanian dan polisi.

Catalunya dan Basque memiliki kewenangan lebih besar karena perbedaannya berlangsung lama yang terbentuk oleh faktor budaya dan sejarah. Pemerintah pusat mempertahankan tanggung jawab eksklusif untuk sector seperti luar negeri, perdagangan dengan Negara lain, pertahanan, peradilan, hokum pidana dan hokum dagang.

No comments:

Post a Comment