Masa pemerintahan rezim diktator Jenderal Fransisco
Franco berkuasa pada tahun 1939-1974 merupakan masa dimana budaya local di Spanyol dilarang oleh pemerintah. Permulaan
hal ini terjadi saat Junta militer membentuk Pemerintahan Nasionalis Spanyol yang diakui secara cepat oleh Fasis
Italia yang dipimpin oleh Bennito Mussoloni dan Jerman Nazi yang dipimpin oleh
Adolf Hitler.
Kemudian generalisassimo diberlakukan, Generalisassimo
yang merupakan pangka ttertinggi dalammilitersertasetara dengan panglima
tertinggi yang dianugerahkan terhadap Fransisco Franco sendiri. Otomatis
Jendral Franco mengambil alih pimpinan tertinggi militer di Kerajaan Spanyol. Pada 17 Juli 1936 hingga 1 April 1939
terjadi perang saudara di Spanyol.
Perang saudara ini merupakan konflik antara:
1.
Kaum Nasionalis yang dipimpin oleh
Jenderal Fransisco Franco yang didukung oleh Negara-negara Fasis, termasuk
Italia dan Jerman. Kaum Nasionalis umumnya memiliki basis dukungan dipedesaan
masyarakat yang kaya dan konservatif. Pada umumnya mereka Katolik Roma dan
mendukung sentralisasi kekuasan. Sebagian dari taktik militer dalam perang ini
termasuk penggunaan taktik-taktik terror terhadap kaum sipil mendahului apa
yang kelak terjadi dala Perang Dunia II.
2.
Kaum Loyalis yang dipimpin oleh
Presiden Manuel Azana dari Republik
Spanyol Kedua. Kum Loyalis mendapatkan senjata relawan dari Uni Soviet
dan gerakan Komunis Internasional.
3.
Kaum Republikan terdiri atas kaum
sentries (tengah) yang mendukung demokrasi liberal kapitalis hingga komunis dan
kaum revolusioner anarkis. Basis kekuatan mereka terutama adalah sekularar dan
urban juga termasuk kaum buruh tani yang tidak memiliki tanah dan khususnya kuat
diwilayah-wilayah industry seperti Asturias dan Catalunya. Negeri Basque yang
konservatif juga memihak dengan Republik terutama karena ia bersama-sama dengan
tetangganya Ctalunya bersuaha mendapatkan otonomi dari pemerintahan pusat yang
belakangan ditindas dengan menciptakan sentralisasi terhadap Kuam Nasionalis.
Perang saudara di Spanyol berlangsung selama tiga tahun dan
berakhir pada 1 April 1939 dengan kemenangan kaum Nasionalis pimppinan Jenderal
Franco . Dengan kemenangan itu Jenderal Franco menjadi pimpinan di
Pemerintahan Spanyol. Selama memerintah
Spanyol,Franco merbah system pemerintahan Spanyol yang pada mulanya bersifat
Kerajaan menjadi Republik. Franco berkuasa dengan menggunakan politik tangan
besi di Spanyol selama 36 tahun. Franco
menerapkan fasisme dan kediktatoran selama memimpin Spanyol. Selama menjabat menjadi pimpinan
tertinggi di Spanyol, Franco menerapkan
“Nuevo Estado” dengan system “One Ntion One State” dimana Spanyol merupakan satu kesatuan bangsa dan
Negara. Dalam penerapannya adalah pelanggaran hokum dan akan diberikan sanksi
apabila menggunakan/menampilkan budaya local didepan umum.
Pembangunan yang hanya terpusat dan tidak
merata serta kurangnya perhatiannya kepada wilayah-wilayah lannya membuat wilayah seperti Catalunya dan Basque ingin
merdeka dan lepas dari Spanyol, apalagi
secara etnis dan budaya, Catalunya dan Basque berbeda dengab Spanyol.
Keinginan mereka untuk memisahkan diri
semakin kuat setelah Franco mencoba untuk memberangus kebudayaan mereka dengan
cara melarang menggunakan bahasa local dan dilarang memasang bendera daerah dan
mewajibkan menggunakan bahasa nasional Spanyol yang berasa dari bahasa
Castilia. Sikap Franco yang represif tersebut menimbulkan berbagai
pemberontakan di daerah-daerah yang rawan konflik antar etnis, sperti Catalunya
dan Basque. Pemberontakan tersebut diredam dengan cara militer untuk menumpas
aksi separatis tersebut dan menimbulkan banyak korban sehinggaa perasaan benci
etnis Catalunya dan Basque kepada pemerintahan
Spanyol semakin mendalam. Bahkan dalama perjuangannya etmis Basque
mempunyai kekuataan militer sendiri, yaitu ETA (Euskudi Ta Askatasuna) yang
oleh pemeritahan Spanyol digolongkan sebagai kelompok teroris.
Keadaan sakit memaksa penghentian Franco
sebagai perdana menteri pada tahun 1973 walaupun masih menyisakan jabatan
sebagai kepala Negara dan kepala angkatan bersenjata di Spanyol. Hal ini memicu terjadinya pemogokan
besar-besaran diseluruh negeri dan demonstrasi besar oleh pihak universitas
yang meluas diseluruh negeri.
Berakhirnya rezim Jenderal Fransisco
di Spanyol pada tahun 1974 yang diikuti
dengan lahirnya pemerintahan raja baru Juan Carlos bersama Perdana Menteri
Adolfo Suarez. Akhirnya Franco meninggal pada 20 November 1975. Pasca
runtuhnya rezim diktator Franco terjadi
perubahan besar-besaran di Kerajaan
Spanyol dimulailah pross reformasi politik dan konstitusi. Diadakan
pemilihan umum yang bebas dan disahkan konstitusi yang baru. Aspek penting dari
konstitusi yang baru adalah pemerian otonomi kepada 17 daerah.
Pasal 2 Konstitusi menyatakan: “Kesatuan
yang tak dapat dipisahkan dari Negara
Spanyol dan mengakui dan menjamin hak otonomi dari bangsa dan daerah.”
Undang-undang otonomi dibuat untuk berbagai
daerah dan perundang-undangan ini diratifikasi melalui refendum. Daerah
otonom memiliki otonomi bidang fiscal dan legislative yang sangat besar. Mereka
memiliki kewenangan dalam sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan, budaya,
perumahan, transportasi, pertanian dan polisi.
Catalunya dan Basque memiliki kewenangan
lebih besar karena perbedaannya berlangsung lama yang terbentuk oleh faktor
budaya dan sejarah. Pemerintah pusat mempertahankan tanggung jawab eksklusif
untuk sector seperti luar negeri, perdagangan dengan Negara lain, pertahanan,
peradilan, hokum pidana dan hokum dagang.
No comments:
Post a Comment