"Bangsa
Indonesia telah memilih jalur demokrasi untuk membangun negara ini. Pilihan itu
adalah benar. Selanjutnya, dengan menarik pelajaran dari pengalaman sendiri dan
pengalaman negara-negara lain yang mengikuti jalur ini, bangsa Indonesia memperoleh
gambaran mengenai jalan yang kemungkinan akan dilalui ke depan." (Prof. Boediono, 24, Februari, 2007)
Apakah terbukti ekonomi liberal mendukung demokrasi. Kenapa
perubahan ekonomi dapat mendorong perubahan rezim ?. Dalam menjawab persoalan
seperti ini, penulis akan menggunakan pemaparan dari Prof. Boediono yang saat
pengukuhan guru besarnya menyampaikan makalah ilmiahnya berjudul Dimensi
Ekonomi-Politik Pembangunan Indonesia.
Prespektif liberal menganggap
ekonomi dunia adalah faktor-faktor yang dapat menguntungkan pada pembangunan
ekonomi yang interdependensi, serta keterkaitan ekonomi yang maju dan ekonomi
yang kurang berkembang akan cenderung berpihak pada yang kurang berkembang.
Aliran liberalisme menganggap bahwa ekonomi dunia yang interdepensi
berdasar perdaganagan bebas, spesialisasi dan divisi tenaga kerja internasional
mendorong pembangunan domestik. Perdagangan dapat menjadi "mesin pertumbuhan
dan negara kurang berkembang mendapat modal, tekhnologi, dan masuk kedalam
pasar dunia.
Dalam hal tersebut Prof. Boediono menambahkan, pada tahap awal
faktor ekonomi sangat menentukan pelaksanaan demokrasi. Kemungkinan kegagalan
demokrasi sangat tinggi pada tingkat penghasilan per kapita rendah dan secara
progresif akan menurun dengan kenaikan penghasilan.
"Apabila
kita hitung, tahun 2006 penghasilan per kapita Indonesia diperkirakan sekitar
4.000 dolar AS, sedangkan batas kritis bagi demokrasi sekitar 6.600 dolar AS.
Kita belum dua pertiga jalan menuju batas aman bagi demokrasi"
ucapnya.
Sejumlah studi empiris lain, terutama oleh para ekonom menyimpulkan,
demokrasi bukan penentu utama prestasi ekonomi. Bagi negara-negara
berpenghasilan rendah, penegakan hukum lebih menentukan kinerja ekonomi
daripada demokrasi.
Apabila kesimpulan ini benar, lanjut Prof. Boediono, maka
negara-negara berpenghasilan rendah dapat memacu pertumbuhan ekonominya,
meskipun mereka belum siap menerapkan demokrasi, asalkan dapat memperbaiki
penegakan hukum. "Tetapi, seperti yang saya singgung tadi, dengan
meningkatnya kemakmuran, demokrasi akan makin 'diminta' oleh masyarakat".
No comments:
Post a Comment